Minggu, 12 Februari 2017

KELURAHAN LAYANG MENUMBUHKAN BUDAYA GOTONG ROYONG DALAM ERA GLOBALISASI DAN MODERNISASI


KELURAHAN LAYANG MEMUPUK KEBERSAMAAN DENGAN GOTONG ROYONG

Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini, itu terjadi dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama, karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang lama sekali. Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah. Persatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.”
Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat kekeluargaan dan jiwa gotong-royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa Indonesia yang dituntun oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan. Karena masuknya kebudayaan dari luar, maka terjadi proses akulturasi (percampuran kebudayaan). Kebudayaan dari luar itu adalah kebudayaan Hindu, Islam, Kristen dan unsur-unsur kebudayaan lain yang beraneka ragam. Semua unsur-unsur kebudayaan dari luar yang masuk diseleksi oleh bangsa Indonesia.
Kemudian sifat-sifat lain terlihat dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupan bersama yang senantiasa dilakukan dengan jalan musyawarah dan mufakat. Hal itulah yang mendorong terwujudnya persatuan bangsa Indonesia. Jadi makna persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah dan lain sebagainya.Gotong royong adalah salah satu budaya bangsa yang membuat Indonesia, dipuji oleh bangsa lain karena budayanya yang unik dan penuh toleransi antar sesama manusia.Ini juga merupakan salah satu faktor yang membuat Indonesia bisa bersatu dari Sabang hingga Merauke, walaupun berbeda agama, suku dan warna kulit.
Foto Kelurahan Layang.
Ciri khas bangsa Indonesia salah staunya adalah gotong royong, kita mengetahui bahwa modernisasi dan globalisasi melahirkan corak kehidupan yang sangat kompleks, hal ini seharusnya jangan sampai membuat bangsa Indonesia kehilangan kepribadiannya sebagai bangsa yang kaya akan unsur budaya. Akan tetapi dengan semakin derasnya arus globalisasi mau tidak mau kepribadian tersebut akan terpengaruh oleh kebudayaan asaing yang lebih mementingkan individualisme. Sesungguhnya budaya gotong-royong merupakan kekuatan besar budaya masyarakat yang perlu dikembangkan terus di negeri ini”.
Gotong-royong sebagai solidaritas sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, terutama mereka yang membentuk komunitas-komunitas, karena dalam komunitas seperti ini akan terlihat dengan jelas. Gotong-royong terjadi dalam beberapa aktivitas kehidupan, seperti gotong-royong dalam bentuk kerjabakti, dilakukan untuk kepentingan bersama; gotong-royong dalam bentuk tolong menolong pada saat melakukan pesta pernikahan, atau khitanan, beberapa hari sebelum pesta akan dilakukan terjadi sumbangan dari kenalan, tetangga ataupun kerabat datang membantu dalam bentuk bahan makanan, uang, ataupun tenaga,kemudian bantuan ini harus dikembalikan minimal dengan nilai yang sama
Gotong-royong sebagai bentuk solidaritas sosial, terbentuk karena adanya bantuan dari pihak lain, untuk kepentingan pribadi ataupun kepentingan kelompok, sehingga di dalamnya terdapat sikap loyal dari setiap warga sebagai satu kesatuan. Dalam hal ini, Parson (1951 : 97 – 98) mengemukakan, “Kehidupan warga suatu komunitas yang terintegrasi dapat dilihat dari adanya solidaritas di antara mereka melalui tolong-menolong tanpa keharusan untuk membalasnya, seperti adanya musibah atau membantu warga lain yang dalam kesusahan. Tetapi tolong menolong seperti ini menjadi suatu kewajiban, untuk saling membalas terutama dalam hal pekerjaan yang berhubungan dengan pertanian atau di saat salah satu warga melakukan perayaan. Begitu pula, apabila terdapat pekerjaan yang hasilnya untuk kepentingan bersama, maka diperlukan pengerahan tenaga dari setiap warga melalui kerjabakti.”Kebersihan adalah sebagian dari iman. Begitulah slogan yang sering terdengar. Dengan menjaga kebersihan baik kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan menghindarkan kita dari berbagai penyakit, tubuh sehat, pikiran tenang, juga lingkungan yang nyaman untuk melakukan berbagai aktivitas. Kerja Bakti adalah salah satu kegiatan positif membersihkan wilayah tempat tinggal dan sekitarnya atau tempat-tempat tertentu yang ingin dibersihkan. Kegiatan kerja bakti ini rutin dilakukan oleh masyarakat di Lingkungan Kelurahan Layang beserta aparat pemerintahan yang ada di kelurahan Layang setiap hari minggu.

Sifat kekeluargaan dan gotong royong dapat terlihat pada saat kerja bakti. Suatu bentuk kegiatan bersama ang­gota suatu masyarakat untuk menyelesaikan suatu kegiatan yang dianggap berguna untuk kepentingan bersama. Salah satu contohnya adalah kegiatan Warga Kelurahan Layang di bawah ini.

Warga di wilayah Kelurahan Layang  Kecamatan Bontoala bersama aparat pemerintah kelurahan melakukan kerja bakti bersama. Kegiatan itu dilakukan untuk mewujudkan makassar tidak rantasa. Kegiatan kerja bakti yang dilakukan antara lain membersihkan selokan di depan tiap-tiap rumah warga serta membersihkan sampah yang ada di lingkungan.

Lurah Kelurahan Layang menjelaskan bahwa kegiatan kerja bakti atau gotong royong itu dilakukan rutin di Kelurahan Layang. Dalam kegiatan itu, warga juga melakukan penghijauan agar jalan lingkungan menjadi asri, hijau, dan indah. Manfaat lain dari kerja bakti adalah terjalinnya kerja sama dan kebersamaan di antara warga.




 1.    Apa manfaat kerja bakti dalam menjaga sikap persatuan dan kesatuan warga?
   Dengan mengikuti kerja bakti banyak manfaat yang diperoleh. Beberapa manfaatnya yaitu lingkungan menjadi bersih,tubuh menjadi sehat dan mempererat rasa persatuan. Banyak pelajaran yang saya peroleh. Dengan kerja bakti kita mampu menempatkan persatuan, kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara sebagai kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan. Dan kita juga harus mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. Dengan terwujudnya hal tersebut bangsa kita akan menjadi bangsa yang kuat dan tidak akan mampu dirusak oleh negara lain.
2.    Mengapa kerja bakti perlu dilakukan?
    Kerja bakti dimaksudkan juga untuk bertemunya antar warga karena kesibukan sehari-hari. dalam kerjabakti ini kita dapat menikmati susana sambil bersenda gurau yang dapat menimbulkan kegembiraan dan keakraban antar warga. Dalam kerja bakti para pejabat RT ataupun pemerintahan dapat memberikan semangat dan pengarahan dalam masalah kebersihan, sampah dan kebijakan pemerintahan. Hanya dibutuhkan kemauan/niat dari para pejabat pemrintah setempat untuk turun kelapangan.

Kerja bakti merupakan kegiatan yang tidak mengharapkan imbalan uang, dilakukan secara sukarela , hasilnya dapat dinikmati bersama-sama, dalam situasi sekarang ini memang sulit dilakukan karena kesibukan dan rasa egoisme dari pribadi. Kerja bakti merupakan sarana kebersamaan antar warga guna membantu tercapainya kenyamanan desa dengan melakukan pembangunan-pembanguna yang bermanfaat bagi desa bersangkutan. Karena semua warga terutama pria berkumpul sedangkan ibu-ibu menyiapkan makan dan minum ala kadarnya, menjadikan rasa saling gotong royong dalam kerja bakti tersebut akan menciptakan kerukunan yang mungkin sulit dicapai pada kesempatan lain. Inilah momentum untuk membangun kerukunan antar warga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar